Test MSDT

Awal dari 8 jenis kepemimpinan

"The 1-D Theories suggest one particular style is better than another;the 2-D Theories suggest that a variety of styles may be appropriate;the 3-D Theory shows how and when each style is effective."-Bill Reddin

Reddin menjelaskan kedua hubungan antara relationship dan task orientasi, mengklasifikasikan dalam empat kategori, yaitu:

1. Hubungan orientasi (Relationship Orientation) tinggi dan hubungan tugas (Task Orientation) tinggi yang disebut Type Terpadu (Integrated Type).

2. Hubungan orientasi (Relationship Orientation) tinggi dan hubungan tugas (Task Orientation) yang rendah yang disebut Type Istimewa (Related Type).

3. Hubungan orientasi (Relationship Orientation) yang rendah dan hubungan tugas (Task Orientation) yang tinggi yang disebut Type Berdedikasi (Dedicated Type).

4. Hubungan orientasi (Relationship Orientation) yang rendah dan hubungan tugas (Task Orientation) yang rendah yang disebut Type Terpisah (Separated Type).

Selanjutnya Reddin menambah dimensi efektifitas dan menjabarkan gaya manajemen yang lebih spesifik dan dikelompokkan menjadi 8 kategori yaitu:

1. Deserter (Efektifitas rendah)
Deserter adalah jenis kepemimpinan gaya pasif. Orang yang memiliki gaya kepemimpinan seperti ini biasanya malas bekerja, tidak percaya pada pekerjaannya, dan tentunya tidak peduli sama sekali dengan pekerjanya sendiri.

2. Missionary (Efektifitas rendah)
Kepemimpinan misionaris adalah pemimpin yang mengutamakan keharmonisan dalam berorganisasi. Yang paling mereka inginkan adalah aura organisasi yang sempurna, situasi yang memberikan kebahagiaan bagi pekerja atau anggota organisasi lainnya. Sayangnya, orang-orang dengan gaya kepemimpinan misionaris tidak terlalu fokus pada visi atau misi organisasi.

3. Autocratic (Efektifitas rendah)
Otokrat adalah pemimpin yang sering tidak percaya atau tidak percaya pada orang lain. kecintaan mereka melakukan pekerjaan instan, dan melakukan sesuatu atau pekerjaan yang tidak direncanakan. Mereka juga biasanya bukan orang yang baik, dingin dan sehat, semacam pemimpin yang bosan. Dia hanya perlu koordinasi dan menjaga relasi lebih baik dengan tim dia, untuk menjadi pemimpin yang efektif.

4. Compromiser (Efektifitas rendah)
Gaya kepemimpinan yang kompromi adalah gaya yang tidak terlalu efektif dalam organisasi. Biasanya mereka mencari solusi minimal, setidaknya masalah ini jelas. Mereka tidak dapat memikirkan cara lain untuk memecahkan masalah, atau bahkan memikirkan tentang dampak dari pemecahan masalah mereka sendiri.

5. Bureaucratic (Efektifitas tinggi)
Gaya kepemimpinan birokrat adalah gaya kepemimpinan yang menitikberatkan pada prosedur, SOP, atau beberapa aturan. Ini mungkin tipe kepribadian perfeksionis, yang selalu berpegang pada aturan dan menciptakan budaya atau situasi organisasi yang disiplin. Mereka mengawasi orang lain dengan caranya masing-masing, tapi tetap tidak keluar dari aturan.

6. Developer (Efektifitas tinggi)
Gaya kepemimpinan berikutnya adalah gaya pengembang. Ini mungkin tidak efektif sebagai gaya eksekutif, tetapi orang dengan gaya kepemimpinan pengembang dapat mengembangkan pekerja dengan sempurna, dan memiliki kepercayaan pada semua pekerja. Untuk organisasi yang perlu mengembangkan program dan anggotanya, pemimpin dengan gaya kepemimpinan pengembang adalah pilihan yang tepat.

7. Benevolent Autocratic (Efektifitas tinggi)
Gaya kepemimpinan berikutnya adalah otokrat yang baik hati. Gaya kepemimpinan ini biasanya tahu yang terbaik untuk organisasi mereka. Mereka dapat memimpin organisasi mereka untuk tujuan tersebut tanpa membuat gangguan dalam organisasi. Mungkin diam semacam ini adalah jenis kepemimpinan emas, yang dapat melakukan pekerjaan dan tugas apa pun tanpa menjadi suka memerintah atau egois.

8. Executive (Efektifitas tinggi)
Ini akan menjadi gaya kepemimpinan paling efektif dalam organisasi atau tujuan industri. Orang dengan gaya eksekutif dapat memutuskan, siapa yang terbaik untuk tugas, posisi, dan juga tahu bagaimana menempatkan seseorang dalam suatu tanggung jawab. Orang dengan gaya kepemimpinan eksekutif dapat menempatkan standar kerja yang tinggi, yang bisa menjadi sangat penting bagi organisasi. Mereka dapat mengembangkan kerja tim dan juga memelihara budaya organisasi.

Aplikasi hasil tes MSDT

Hasil tes MSDT tidak bisa diterapkan dengan mudah, melainkan harus dipelajari dan internalisasi oleh manager. Penerapan dan aplikasi hasil tes pada level management tidak bisa lagi sederhana. Ada waktu dan tempat untuk semua gaya kepemimpinan. Jika seorang pemimpin memiliki satu taktik yang dia andalkan hampir sepanjang waktu, hampir pasti akan berkembang menjadi pola atau perilaku, dengan kata lain sebuah gaya.Pemilihan gaya tertentu oleh pemimpin dalam suatu situasi akan bergantung pada:

· Kepribadian individu dari orang atau orang yang dipimpin
· Kerangka berpikir orang atau orang yang dipimpin
· Kerangka berpikir pemimpin saat ini sendiri
· Tujuan atau sasaran pemimpin
· Kekuatan relatif antara pemimpin dan mereka yang dipimpin
· Pentingnya waktu dalam tindakan yang diinginkan pemimpin
· Jenis komitmen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tindakan yang diinginkan
· Aturan, hukum, atau otoritas pemimpin dalam situasi tersebut

Manager perlu meninjau faktur faktur diatas untuk memilih gaya kepemimpinan yang benar diwaktu yang tepat maka efektivitasnya akan tinggi dan sebaliknya juga benar.