Test Motivasi & Limetes Hygiene analysis

Pengertian Dasar Faktur faktur Motivasi

Teori tersebut menyarankan dua perbedaan utama dalam motivasi karyawan (yaitu, faktor motivasi dan faktor kebersihan). Faktor motivasi adalah pencapaian, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, dan pertumbuhan. Faktor hygiene adalah kebijakan dan administrasi perusahaan, supervisi, hubungan dengan supervisor, kondisi kerja, gaji, dan hubungan dengan teman sebaya, hubungan personal, hubungan dengan bawahan, status, dan keamanan. 2 dari studi terpenting adalah:

1. Faktor-faktor seperti gaji, kebijakan dan administrasi perusahaan, dan kondisi kerja, yang dianggap sebagai faktor kebersihan menurut teori dua faktor Herzberg, ditemukan sebagai faktor pendorong yang penting supaya karyawan mencapai standar kerja normal mereka. Faktur motivasi mendorong mereka untuk bekerja lebih dari standar normal mereka. Lihat gambar bawah untuk pengertian yang lebih baik:

2. Ditemukan bahwa ketika pendapatan bulanan rata-rata karyawan meningkat, peran motivator dari faktor "gaji" menurun, jadi apresiasi karyawan sebenarnya tidak hanya sekedar memberi gaji yang lebih tinggi

Penjelasan Faktur-faktur Motivasi:

Faktor higienis

Faktor higienis adalah faktor pekerjaan yang sangat penting bagi adanya motivasi di tempat kerja. Ini tidak mengarah pada kepuasan positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak ada / jika faktor-faktor ini tidak ada di tempat kerja, maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Dengan kata lain, hygiene factor adalah faktor-faktor yang apabila memadai / wajar dalam suatu pekerjaan, menenangkan karyawan dan tidak membuat mereka tidak puas. Faktor-faktor ini bersifat ekstrinsik untuk bekerja. Faktor kebersihan juga disebut sebagai faktor ketidakpuasan atau pemeliharaan karena diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Faktor-faktor ini menggambarkan lingkungan / skenario pekerjaan. Faktor higiene melambangkan kebutuhan fisiologis yang diinginkan dan diharapkan oleh individu untuk dipenuhi. Faktor kebersihan meliputi:

1. Income (Gaji) - Struktur gaji atau gaji harus sesuai dan masuk akal. Itu harus setara dan kompetitif dengan industri yang sama di domain yang sama.

2. Relations with manager (Hubungan dengan manager) & Interpersonal relationship (Hubungan dengan sesame) - Hubungan karyawan dengan rekan kerja, atasan dan bawahan harus sesuai dan dapat diterima. Seharusnya tidak ada elemen konflik atau penghinaan.

Faktor motivasi

Faktor motivasi menghasilkan kepuasan positif. Faktor-faktor ini melekat pada pekerjaan. Faktor-faktor tersebut memotivasi karyawan untuk berprestasi lebih tinggi. Faktor-faktor ini disebut pemuas. Ini adalah faktor-faktor yang terlibat dalam melakukan pekerjaan itu. Karyawan menemukan faktor-faktor ini secara intrinsik bermanfaat. Para motivator melambangkan kebutuhan psikologis yang dianggap sebagai manfaat tambahan. Faktor motivasi meliputi:

3. Recognition (Pengakuan) - Karyawan harus dipuji dan diakui atas prestasinya oleh manajer.

4. Achievement (Rasa berprestasi) - Karyawan harus memiliki rasa pencapaian. Ini tergantung pada pekerjaannya. Pasti ada semacam buah dalam pekerjaan itu.

5. Advancement & Promotion (Peluang pertumbuhan dan promosi) - Harus ada peluang pertumbuhan dan kemajuan dalam suatu organisasi untuk memotivasi karyawan agar bekerja dengan baik.

6. Responsibility (Tanggung jawab) - Karyawan harus menganggap diri mereka sendiri bertanggung jawab atas pekerjaan itu. Para manajer harus memberi mereka kepemilikan atas pekerjaan tersebut. Mereka harus meminimalkan kendali tetapi mempertahankan akuntabilitas.

7. Job Content & Satisfaction (Makna pekerjaan) - Pekerjaan itu sendiri harus bermakna, menarik, dan menantang bagi karyawan untuk melakukan dan mendapatkan motivasi.

8. Personal Development (Pengembangan pribadi) - Dijaman sekarang dimana kepuasan material semakin tinggi, maka faktur spiritual dan merasa adanya kemajuan batin menjadi faktur pendorong yang semakin tinggi. Seperti studi sudah menunjukan, uang bisa memotivasi dengan efisien tetapi juga ada titik jenuhnya.

Penerapan Dengan Limetes Hygiene Factor Analysis

Cara menerapkan hasil tes adalah dengan memberikan apa yang karyawan itu inginkan. Tetapi dengan banyaknya karyawan dan banyaknya faktur faktur spesifik yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, penerapan hasil tes dalam skala mikro bisa lebih susah. Untuk membantu para manager untuk bisa memanfaatkan hasil tes dengan baik, kami menyediakan Hygiene Factor Analysis yang sangat powerful karena membuat penerapan begitu sederhana dan efektif.

Tabel diatas adalah tabel Hygiene Factor Analysis yang sudah disediakan dilaporan. Pada prinsipnya, dia adalah hasil tabulasi dari semua faktur hygienis untuk mendapatkan gambar secara keseluruhan, apakah karyawan anda sudah merasa nyaman atau belum. Dengan fokus ke pengalaman keseluruhan mereka dan tidak ke masing masing faktur, manager hanya perlu fokus kepada salah satu faktur yaitu hygienis atau motivasi untuk efektif. Setelah fokus berskala makro, manager bisa melanjutkan dengan melihat masing masing faktur untuk motivasi skala mikro.

Relasi Dengan Hierarchy of Needs Yang Lebih Populer

Terakhir, kita akan menunjukan relasi antara Maslow's hierarchy of needs dan faktur motivasi untuk menunjukan kalau mereka itu konsisten hanya satu umum dan yang lain itu disesuaikan dengan konteks kerja. Bisa dibilang ada korelasi kuat dimana ada kebutuhan dasar sebagai manusia yang membuat seseorang merasa nyaman dan kebutuhan level tinggi yang membuat manusia lebih dari sekedar hanya hidup bertahan.